nusakini.com - Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengkaji operasional di Lokasi Binaan (Lokbin) Taman Kota Intan di Jl Cengkeh, kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat.

Pengkajian ini diperlukan karena pedagang mengeluhkan menurunnya omzet penjualan dibandingkan di lokasi berdagang sebelumnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menuturkan, penataan pedagang kaki lima (PKL) juga perlu melihat keramaian mobilitas masyarakat.

• Persija Siap Sukseskan Grand Launching JIS
• Disparekraf DKI Jakarta Hadiri Konferensi Unesco Creative City Network, Kembangkan Potensi Jakarta Sebagai City of Literature
• HLM TPID DKI Jakarta, Wagub Ariza Tekankan Pentingnya Inovasi dan Tingkatkan Kolaborasi dalam Pengendalian Inflasi
• Pemprov DKI dan Kementerian Koordinasi Sukseskan Migrasi Penyiaran Televisi Digital
• Saepulloh dan Windy Terpilih Sebagai Duta Anti-kekerasan DKI

"Kajian harus berbasis data di lapangan. Sangat penting untuk melihat traffic warga yang lalu-lalang di sekitar Lokbin," kata Sandi

Dijelaskannya, apabila kondisi sepi pembeli seperti ini terus berlangsung, praktis pendapatan pedagang akan menurun.

"Kalau pendapatan turun, mereka berpotensi kembali ke tempat semula. Jadi, penataan bisa sia-sia," terangnya.

Ia menambahkan, selain berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan maupun Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, aspirasi dari pedagang di Lokbin Taman Kota Intan juga perlu diserap.

"Saya akan dengar dulu masukan dan temuan di lapangan. Setelah itu, baru kita sandingkan dengan data-data yang ada," tandasnya.(pr/kj/al)